UNTUK mengejar ketertinggalan dari daerah lain, lima tahun terakhir ini Demak menggalakkan pembangunan berbagai sarana infrastruktur. Pemkab meyakini, dengan sarana infrastruktur yang memadai, masyarakat akan menjadi lebih mudah menjalankan berbagai usaha.
"Supaya kami tidak tertinggal, maka infrastruktur yang ada harus dibenahi. Keberadaan jalan, jembatan dan berbagai sarana publik lainnya harus diwujudkan dalam kondisi layak,"kata Tafta.
Menurut dia, sarana infrastruktur yang paling diprioritaskan adalah jalan. Maka, jalan-jalan antar kecamatan hingga jalan di desa-desa, semuanya diperbaiki. Perbaikan dilakukan menggunakan konstruksi cor beton, aspal, hotmix dan makadam.
"Khusus ruas jalan yang berada di wilayah bertekstur labil, kami bangun dengan cor beton. Dengan konstruksi ini, jalan menjadi awet, sehingga perawatannya lebih mudah," terangnya.
Untuk pembangunan jalan beton, lanjut dia, hingga tahun 2010 telah terealisasi sepanjang 142.337 meter, sedangkan yang menggunakan aspal mencapai 101.494 meter, dan hotmix sepanjang 65.995 meter. "Tahun 2010 betonisasi kami laksanakan di 43 ruas jalan. Ruas jalan yang padat lalu lintas menjadi prioritas. Misalnya ruas jalan Buyaran - Guntur, Gajah - Dempet, Demak - Bonang, Dempet - Mintreng dan Bonang - Wedung. Alhamdulillah, ruas jalan Onggorawe Mranggen yang tergolong paling padat, tahun ini sudah mulus total."
Potensi Warga
Dia menjelaskan, potensi masyarakat di setiap ruas jalan kabupaten memang berlainan. Misalnya di ruas jalan Dempet Mintreng, selain potensi pertanian yang menonjol, juga terdapat potensi UMKM. Desa Prigi, Kebonagung berada di ruas jalan ini.
Di desa itu terdapat sejumlah perajin sepatu olahraga. Keberadaan jalan yang mulus, sangat membantu mereka dalam melakukan pemasaran. Ruas jalan Dempet Mintreng memiliki panjang 6.810 meter. Sejak 2006, betonisasi di ruas ini dilakukan berkelanjutan. Tahun 2010 ini, betonisasi telah mencapai 4.534 meter. Selain itu juga dilakukan pembangunan menggunakan sistem hotmik sepanjang 1.110 meter, dan aspal sepanjang 1.176 meter. "Ruas jalan ini memang termasuk prioritas," ungkapnya.
Sementara Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Demak, Ir Endang Tri Wahyuningsih, mengakui membaiknya infrastruktur di wilayah ini sangat berpengaruh terhadap upaya pengentasan kemiskinan.
Petani yang sebelumnya mendominasi sebagai Rumah Tangga Sasaran (RTS), kini telah mengalami perbaikan hidup.
Menurut dia, infrastruktur yang mulus sangat menguntungkan petani, terutama pada masa-masa pascapanen. Sebab, biaya transportasi untuk mengangkut hasil panen menjadi lebih murah. Imbasnya, hasil panen bisa terjual dengan harga yang relatif tinggi.
Sumber dan image courtesy : Suara Medeka Edisi 21 September 2010 Halaman 19 kolom Gerbang
"Supaya kami tidak tertinggal, maka infrastruktur yang ada harus dibenahi. Keberadaan jalan, jembatan dan berbagai sarana publik lainnya harus diwujudkan dalam kondisi layak,"kata Tafta.
Menurut dia, sarana infrastruktur yang paling diprioritaskan adalah jalan. Maka, jalan-jalan antar kecamatan hingga jalan di desa-desa, semuanya diperbaiki. Perbaikan dilakukan menggunakan konstruksi cor beton, aspal, hotmix dan makadam.
"Khusus ruas jalan yang berada di wilayah bertekstur labil, kami bangun dengan cor beton. Dengan konstruksi ini, jalan menjadi awet, sehingga perawatannya lebih mudah," terangnya.
Untuk pembangunan jalan beton, lanjut dia, hingga tahun 2010 telah terealisasi sepanjang 142.337 meter, sedangkan yang menggunakan aspal mencapai 101.494 meter, dan hotmix sepanjang 65.995 meter. "Tahun 2010 betonisasi kami laksanakan di 43 ruas jalan. Ruas jalan yang padat lalu lintas menjadi prioritas. Misalnya ruas jalan Buyaran - Guntur, Gajah - Dempet, Demak - Bonang, Dempet - Mintreng dan Bonang - Wedung. Alhamdulillah, ruas jalan Onggorawe Mranggen yang tergolong paling padat, tahun ini sudah mulus total."
Potensi Warga
Dia menjelaskan, potensi masyarakat di setiap ruas jalan kabupaten memang berlainan. Misalnya di ruas jalan Dempet Mintreng, selain potensi pertanian yang menonjol, juga terdapat potensi UMKM. Desa Prigi, Kebonagung berada di ruas jalan ini.
Di desa itu terdapat sejumlah perajin sepatu olahraga. Keberadaan jalan yang mulus, sangat membantu mereka dalam melakukan pemasaran. Ruas jalan Dempet Mintreng memiliki panjang 6.810 meter. Sejak 2006, betonisasi di ruas ini dilakukan berkelanjutan. Tahun 2010 ini, betonisasi telah mencapai 4.534 meter. Selain itu juga dilakukan pembangunan menggunakan sistem hotmik sepanjang 1.110 meter, dan aspal sepanjang 1.176 meter. "Ruas jalan ini memang termasuk prioritas," ungkapnya.
Sementara Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Demak, Ir Endang Tri Wahyuningsih, mengakui membaiknya infrastruktur di wilayah ini sangat berpengaruh terhadap upaya pengentasan kemiskinan.
Petani yang sebelumnya mendominasi sebagai Rumah Tangga Sasaran (RTS), kini telah mengalami perbaikan hidup.
Menurut dia, infrastruktur yang mulus sangat menguntungkan petani, terutama pada masa-masa pascapanen. Sebab, biaya transportasi untuk mengangkut hasil panen menjadi lebih murah. Imbasnya, hasil panen bisa terjual dengan harga yang relatif tinggi.
Tulisan ini merupakan bagian dari liputan khusus Suara Merdeka Edisi 21 September 2010 yang ditulis oleh Wartawan Suara Merdeka Hari Santoso dan Hasan Hamid dengan tema : Demak Berbenah Mengatasi Ketertinggalan. Liputan ini memuat lima tulisan yang mengangkat 3 Sektor pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Demak dalam mensejahterakan masyarakat. 3 sektor yang disorot yaitu infrastruktur, pertanian dan kependudukan. Sektor ini merupakan sektor - sektor yang dianggap berhasil mengangkat kesejahteraan masyarakat.
Baca juga empat tulisan berikut yang termuat dalam liputan khusus Suara Merdeka :
________________________Baca juga empat tulisan berikut yang termuat dalam liputan khusus Suara Merdeka :
Sumber dan image courtesy : Suara Medeka Edisi 21 September 2010 Halaman 19 kolom Gerbang
Membangun jalan dengan struktur yang bagus akan memperlancar urat nadi perekonomian daerah.
BalasHapusSALAM hangat dari Kendari...
salam juga dari demak Bli...
BalasHapusBagus, jalan beton memang lebih kuat dari pada aspal, tapi memang lebih mahal. :)
BalasHapusTo Asop: ono rego ono rupo, gitu ya mas.. kalo mau yang berkualitas baik harus berani keluar dana lebih.
BalasHapussaya pernah ke kudus lewat demak, woi, keren, jalannya lebar dan mulus, mas ihsan. semoga infrastruktur transportasi jalan di demak makin maju dan dinamis.
BalasHapusTo Pak Sawali,
BalasHapusAlhamdulillah jalan Nasional udah mulus, sekarang tinggal jalan antar kecamatan yang menjadi PR pemerintah