Ntah ini hanya pikiran saya saja atau kenyataannya orang-orang Demak merasa lebih puas sebagai orang Demak.
Kalau saya perhatikan postingan, komentar, dan berbagai ungkapan di sebuah group online Warga Demak 2 - 3 tahun lalu, dibandingkan saat ini, ada perubahan dalam hal rasa bangga, puas sebagai orang Demak. Dulu ugkapan minder, merasa rendah diri, bahkan malu mengakui sebagai orang demak sering bermunculan. Kerap muncul ungkapan "Apa yang bisa kita banggakan dari Demak?" Pertanyaan dengan nada pesimis dan tanggapan yang adapun banyak bermuatan rasa pesimis..
Sekarang???? Apakah masih seperti itu atau beda. Saya merasakan ada perubahan orang-orang di group tersebut dan masyarakat dalam memandang dirinya sebagai orang Demak. Apakah perubahan itu karena kenyataan di lapangan memang ada perubahan kehidupan yaneg lebih baik di Demak, sehingga ada rasa bangga, puas... bahkan bahagia menjadi orang Demak. Atau hanya karena bertambahnya informasi tentang hal-hal yang membanggakan yangg dulu belum pernah kita ketahui. Atau hanya sekedar persepsi (anggapan) kita utk memilih bangga?
Apapun itu... walau hanya sekedar persepsi, ketika kita memilih rasa bangga, memilih bahagia menjadi orang Demak, kita akan menemukan seribu alasan dan fakta (kenyataan) hidup yang membuat kita bangga dan bahagia, segala sumber daya yang kita miliki akan mendukung mewujudkan rasa bahagia tersebut.
Seperti yang pernah dikatakan Henry Ford (pemilik perusahaan mobil ford) "Ketika engkau menganggap dirimu mampu, atau menganggap tidak mampu, dua duanya benar". Kita yang pernah mengaji pada ustadz/kyai tentu tahu betul ungkapan ini "Allah tergantung pada prasangka hambanya".
So... apakah kita bahagia menjadi orang Demak?
Saya tinggal di bekasi...sangat bangga dengan tanah kelahiran saya.bakung demak
BalasHapus